Monday, July 30, 2012

Celana-ku Sobek


Yap, sholat memang wajib sob bagi seorang muslim yang udah baligh, tapi gimana kalo sholat nya itu batal gara-gara hal sepele.
Langsung saja kita ke tekape.
Waktu itu gue ma temen gue habis jalan-jalan sore, waktu mahgrib tiba karena kita pakai celana pendek kita putusin untuk sholat di tempat kost gue. Apesnya waktu itu sarung gue kena noda jahanam yang tak tak mau dipakai dan harus berenang di ember penuh busa. Alhasil gue pinjemin celana panjang buat sholat yang jarang gue sentuh karena celana tuh bolong sebesar biji salak pas dibagian bawah.
awalnya temen gue sempet ragu pakai celana gue, setelah gue yakinin dan kasih matra temen gue dengan sangat terpaksa memakai celana panjang gue dengan ganasnya dan masuklah kedua kakinya ke kedua lubang celana.
Rekaat pertama berjalan lancar, dimulai dari takbiratull ikhram disusul do'a Iftitah dan surat Al-Fatihah bersama surat pendek. Waktu ruku' terjadi hal yang diluar rencana, seakan celana panjang gue berontak dari temen gue menunjukan kemarahannya terdengar bunyi "Krrrrkkk....." sontak gue  kaget dengan bunyi itu, konsentrasi sholat gue buyar tetapi masih bisa fokus untuk melanjutkan sholat, mencoba tahan ketawa dan tetap konsentrasi. Sholat masih berjalan lancar hingga sujud pertama, ternyata tak hanya itu saja kemarahan celana panjang gue, dia semakin beringas saat sujud pertama dimulai celana panjang gue meraung-raung bagaikan singa menemukan mangsanya hingga terdengar bunyi nyaring saat mendapatkan buruannya tersebut.

  







*) gambar hanya ilustrasi bukan sebenarnya




"KRRRRKKKK....."
Bunyinya sangat keras sehingga membuat gendang telingaku pecah dan berbisik ditelingaku untuk menyuruhku tertawa serta membuat otak bawah sadarku terbangun dari mimpinya dan membuat konsentrasi sholatku hancur berantakan dan berserakan dilantai. kulihat temen gue yang jadi diam sejenak mencoba untuk menahan tawa yang sedang membuncah. sesekali dia menghela napas menepis ketawa diujung mulutnya.
Sholat masih berjalan sampai sujud kedua, di rekaat kedua pun dimulai, merupakan babak final. Saat membaca surat Al-Fatihah temen gue sempat berhenti sejenak lagi karena masih menahan tawanya yang tak kunjung hilang lalu ia menghela nafas demi nafas untuk mengenbalikan konsentrasinya. Namun kenyataannya berkata lain, kekuatan signal imannya melemah dan hampir musnah, bukanya melanjutkan surat yang dibacanya malah mengeluarkan lahar kencangnya dan mengaum melihat kearahku sambil nungging-nungging melihat dan memegangi celana robek yang dipakainya. Sontak hal itu membuatku kaget dan gue langsung bergabung dan mengeluarkan sesuatu yang sudah dari tadi tertahan dimulutku. Kami berdua tertawa geli dengan sekencang-kencangnya melepas semuanya hingga tak perduli tatangga sebelah, hampir sepuluh menit kami tertawa hingga air mata keluar tanpa perintah dan perut pun jadi kenyang dan sakit sekali.
Mencoba untuk netralkan diri, dan kami pun melanjutkan sholat dengan khusuk, tapi tidak di tempat kost gue lagi tapi di mushola dekat kost gue.


Begitulah sob sekelumit cerita gue.
Gimana cerita-mu sob....